Wednesday, July 24, 2013

IHSG Terkoreksi, Portofolio Nasabah Asuransi Generali Tetap Aman

Minggu, 23 Juni 2013 | 18:21  
(Berita Satu.com) Jakarta - Investor belakangan 'dihantui' ketidakpastian karena anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Selama sepekan, IHSG melemah sekitar 5,14 persen dari penutupan perdagangan saham pada Jumat (14/6) di level 4.760,74 ke level 4.515,37, pada perdagangan saham Jumat (21/6).
Nasabah unit link merupakan salah satu yang terimbas koreksi dan ketidakpastian IHSG akhir-akhir ini. Hal tersebut diakui Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, Edy Tuhirman.
Menurut dia, secara umum naik dan turunnya IHSG akan memengaruhi kinerja unit link yang merupakan produk asuransi dengan basis investasi pada pasar modal yang di dalamnya juga terdapat jenis dana investasi berbasis saham.
Namun, lanjutnya, bagi nasabah unit link Generali penurunan IHSG ini hanya berdampak sementara atau dalam jangka pendek, karena portofolio nasabah diamankan melalui sistem Auto Risks Management System (ARMS).
Dengan sistem ARMS, setiap nasabah memiliki keleluasaan untuk mengatur sendiri konfigurasi aset
investasinya sesuai dengan profil risiko yang dimiliki, sekaligus menentukan sendiri parameter yang diperlukan.
"Sistem ini secara otomatis membantu menjaga risiko investasi agar tidak melebihi batas toleransi. Dan kinerja investasi keseluruhan relatif terjaga ketika nilai unit naik atau turun," katanya di Jakarta, Minggu (23/6).
Oleh karenanya, Edy mengatakan, nasabah unit link Generali tidak perlu panik atas fluktuasi IHSG yang akhir-akhir masih berpotensi untuk terkoreksi.
"Sistem ARMS ini akan memudahkan investor dalam mengelola risiko investasi dengan memonitor pergerakan nilai asset investasi dan jenis dana investasi yang dimilikinya setiap hari.
ARMS memadukan berbagai metode manajemen risiko yang dijalankan secara otomatis," lanjutnya.
Teknologi ARMS Generali juga mampu memindahkan instrumen portofolio scara otomatif. Portofolio nasabah di unit link yang ditempatkan pada investasi berbasis saham dan atau obligasi secara otomatis akan dipindahkan ke unit link dengan jenis dana investasi berbasis pasar uang ketika pasar bergerak jatuh.
"Ketika fitur cut loss terpicu dimana terjadi penarikan besar-besaran maka secara otomatis dana pada penempatan berbasis saham dan atau obligasi secara otomatis akan dipindahkan ke pasar uang sehingga terhindar dari risiko kerugian drastic akibat penurunan bursa saham dan atau obligasi yang lebih dalam," ujar Edy.
Penulis: GTR/RIN
Sumber:Investor Daily

No comments:

Post a Comment